Profil Desa Ngargosari

Ketahui informasi secara rinci Desa Ngargosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ngargosari

Tentang Kami

Profil Desa Ngargosari, Kajoran, Magelang. Mengupas potensi agrowisata kopi, keindahan alam lereng Sumbing, dan geliat ekonomi kreatif yang ditopang oleh pertanian hortikultura yang subur serta inovasi BUMDes.

  • Pelopor Agrowisata Berbasis Kopi

    Merupakan desa yang aktif dan inovatif dalam mengembangkan agrowisata dengan kopi Arabika lereng Sumbing sebagai produk unggulan utamanya.

  • Lanskap Alam Pegunungan yang Memukau

    Memiliki aset pemandangan alam yang spektakuler, termasuk terasering pertanian dan panorama pegunungan, yang menjadi daya tarik utama pariwisata.

  • Inovasi Berbasis Komunitas (BUMDes)

    Pembangunan dan transformasi ekonominya digerakkan secara mandiri oleh masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang progresif.

XM Broker

Desa Ngargosari, sebuah permukiman asri yang terhampar di ketinggian lereng Gunung Sumbing, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, kini tengah menulis sebuah babak baru yang penuh harapan. Dulu dikenal sebagai desa agraris yang sunyi, kini Ngargosari telah bertransformasi menjadi salah satu destinasi agrowisata yang paling menjanjikan di Magelang. Desa ini adalah bukti nyata bagaimana sebuah komunitas mampu mengubah anugerah alam dan komoditas pertanian menjadi mesin penggerak ekonomi yang inovatif dan berkelanjutan.Pada hari ini, Senin, 22 September 2025, aroma kopi arabika yang baru diseduh kini berbaur dengan udara pegunungan yang sejuk, menyambut para pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan alamnya. Digerakkan oleh semangat para pemuda dan inovasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Ngargosari tidak lagi hanya menjual hasil panennya ke pasar. Mereka kini mengundang orang untuk datang, melihat, merasakan dan membeli pengalaman. Profil Desa Ngargosari adalah kisah inspiratif tentang sebuah desa yang merajut masa depannya dari secangkir kopi, sejumput kreativitas, dan bentangan panorama alam yang tak ternilai.

Geografi dan Demografi: Kehidupan di Atas Lautan Awan

Secara geografis, Desa Ngargosari adalah perwujudan dari keindahan alam pegunungan Jawa Tengah. Terletak pada ketinggian yang bervariasi antara 1.300 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), desa ini sering kali berada di atas lautan awan, terutama di pagi hari. Luas wilayahnya tercatat sekitar 512 hektare atau 5,12 km², didominasi oleh perbukitan terjal yang telah diubah menjadi lahan pertanian produktif.Adapun batas-batas wilayah Desa Ngargosari adalah sebagai berikut:

  • Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Sutopati.

  • Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Wuwuharjo.

  • Di sebelah selatan, berbatasan dengan kawasan hutan negara.

  • Di sebelah barat, berbatasan dengan kawasan hutan negara di lereng Gunung Sumbing.

Berdasarkan data kependudukan per September 2025, Desa Ngargosari dihuni oleh sekitar 2.900 jiwa. Angka ini menghasilkan tingkat kepadatan penduduk yang sangat rendah, yaitu sekitar 566 jiwa per kilometer persegi, memberikan ruang yang luas bagi alam untuk tetap dominan. Pemandangan terasering sayuran yang rapi, rumpun-rumpun bambu, dan kebun-kebun kopi menjadi lanskap utama yang memanjakan mata.

Transformasi Ekonomi: Dari Ladang Tembakau ke Kedai Kopi

Perekonomian Desa Ngargosari telah mengalami sebuah transformasi yang signifikan dalam dekade terakhir, bergeser dari ketergantungan penuh pada pertanian konvensional menjadi ekonomi hibrida yang memadukan pertanian dengan pariwisata.Akar Agraris yang Kuat Fondasi ekonomi desa ini tetaplah pertanian. Para petani Ngargosari secara turun-temurun membudidayakan aneka sayuran dataran tinggi seperti kubis, wortel, dan kentang. Tembakau juga masih menjadi komoditas penting yang ditanam saat musim kemarau, menjadi sumber pendapatan musiman yang signifikan. Pertanian tradisional ini tetap menjadi jaring pengaman dan penyedia ketahanan pangan bagi masyarakat.Geliat Agrowisata dan Kopi sebagai Primadona Baru Titik balik transformasi ekonomi Ngargosari adalah kesadaran kolektif warganya akan dua aset terbesar mereka: pemandangan alam yang luar biasa dan potensi kopi Arabika. Kopi yang ditanam di ketinggian ini memiliki cita rasa yang khas dan kompleks, yang sangat diminati oleh pasar kopi specialty.Melihat potensi ini, masyarakat melalui BUMDes mulai mengembangkan konsep agrowisata. Mereka tidak lagi hanya menjual biji kopi mentah (green bean), tetapi mengolahnya dan menyajikannya langsung kepada pengunjung di kedai-kedai kopi sederhana dengan pemandangan yang spektakuler. Pengunjung dapat menikmati secangkir "Kopi Ngargosari" sambil memandang langsung kebun kopi dan lembah di bawahnya. Beberapa inisiatif bahkan sudah mulai menawarkan "wisata petik kopi" saat musim panen, memberikan pengalaman otentik bagi wisatawan.

Peran BUMDes sebagai Motor Penggerak Inovasi

Transformasi Desa Ngargosari tidak terjadi secara kebetulan, melainkan melalui sebuah perencanaan dan eksekusi yang terorganisir di bawah payung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Ngargo Sari Makmur". BUMDes ini menjadi motor penggerak utama yang mengorkestrasi pengembangan potensi desa.Dipimpin oleh anak-anak muda desa yang visioner, BUMDes ini menginisiasi berbagai program. Mereka membangun infrastruktur pariwisata skala kecil seperti gardu pandang (viewing post), spot-spot foto yang menarik, dan area parkir yang tertata. Mereka juga yang menciptakan dan mempromosikan merek "Kopi Ngargosari", lengkap dengan kemasan yang menarik.Lebih dari itu, BUMDes berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Mereka melatih para pemuda untuk menjadi barista dan pemandu wisata, serta memberdayakan ibu-ibu untuk membuka warung yang menjual makanan lokal dan oleh-oleh. Keuntungan dari unit usaha wisata ini kemudian masuk kembali ke kas BUMDes dan digunakan untuk program-program pembangunan desa lainnya. "Visi kami sederhana: kami ingin desa kami maju, pemudanya tidak perlu merantau, dan kesejahteraan bisa kami ciptakan sendiri dari potensi yang ada di sini," ungkap seorang pengurus BUMDes pada September 2025.

Kehidupan Sosial: Komunitas Adaptif di Era Digital

Masyarakat Desa Ngargosari adalah contoh komunitas petani yang berhasil beradaptasi dengan zaman. Sambil tetap memegang cangkul di siang hari, banyak dari generasi mudanya yang piawai menggunakan gawai di sore hari untuk mempromosikan desa mereka.Media sosial, terutama Instagram dan TikTok, menjadi etalase utama untuk memasarkan keindahan Ngargosari. Foto-foto dan video pemandangan sunrise, lautan awan, dan secangkir kopi dengan latar belakang gunung dengan cepat menyebar dan menarik minat pengunjung dari berbagai kota. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran pola pikir, di mana aset tak benda seperti "pemandangan" kini dipandang sebagai komoditas ekonomi yang bisa dikelola dan dipasarkan.

Peran Pemerintah Desa dalam Mendukung Visi Baru

Pemerintah Desa Ngargosari memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif warganya. Mereka berperan sebagai regulator dan fasilitator, memastikan bahwa pengembangan pariwisata berjalan sesuai dengan rencana dan tidak merusak lingkungan. Alokasi Dana Desa (DD) secara strategis diarahkan untuk mendukung program-program BUMDes yang dianggap produktif dan inovatif.Pemerintah desa juga aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah kabupaten untuk mendapatkan dukungan dalam hal perbaikan infrastruktur jalan, yang menjadi syarat mutlak bagi kelancaran akses wisatawan. Sinergi yang kuat antara pemerintah desa, BUMDes, dan Karang Taruna menjadi kunci keberhasilan transformasi di Ngargosari.

Tantangan dan Prospek Cerah di Masa Depan (per 22 September 2025)

Tantangan utama yang dihadapi Ngargosari adalah mengelola kesuksesannya. Potensi over-tourism atau kunjungan berlebih yang dapat merusak lingkungan dan mengganggu ketenangan warga perlu diantisipasi dengan sistem manajemen pengunjung yang baik. Peningkatan volume sampah dari wisatawan juga menjadi isu yang harus ditangani secara serius.Selain itu, menjaga konsistensi kualitas produk, terutama kopi, dan standar pelayanan menjadi krusial untuk mempertahankan reputasi. Di sisi lain, tantangan alam seperti risiko tanah longsor dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi panen kopi tetap menjadi faktor yang harus selalu diperhitungkan.Namun prospek masa depan Desa Ngargosari sangatlah cerah. Dengan branding yang semakin kuat, Ngargosari berpotensi menjadi salah satu destinasi agrowisata kopi terkemuka di Jawa Tengah. Peluang pengembangan produk sangat luas, mulai dari diversifikasi olahan kopi, pembuatan paket-paket homestay atau farm stay, hingga penyelenggaraan event-event seperti festival kopi atau musik akustik di alam terbuka. Kolaborasi dengan desa-desa wisata lain di lereng Sumbing dapat menciptakan sebuah rute wisata terpadu yang lebih menarik.

Kesimpulan

Desa Ngargosari pada 22 September 2025 adalah sebuah kisah sukses tentang inovasi yang lahir dari komunitas. Desa ini telah membuktikan bahwa keterbatasan geografis dapat diubah menjadi kekuatan unik. Dengan memadukan kekayaan alam, kearifan agraris, dan semangat kewirausahaan digital, masyarakat Ngargosari tidak hanya menanam kopi, tetapi juga menanam harapan untuk masa depan yang lebih cerah dan mandiri. Di tengah sejuknya udara lereng Sumbing, Ngargosari telah menemukan resep kemajuannya sendiri: secangkir kopi, sejuta pesona alam, dan semangat gotong royong yang tak pernah padam.